Sanshu no jingi adalah tiga benda pusaka yang menjadi tanda kebesaran kekaisaran Jepang dan diwariskan secara turun-temurun kepada kaisar Jepang yang menjabat. Menurut mitologi Jepang, tiga benda yang terdiri dari Kusanagi no Tsurugi (pedang), Yata no Kagami (cermin) dan Yasakani no Magatama (permata) adalah benda yang diberikan oleh Amaterasu kepada cucunya, Ninigi no Mikoto yang merupakan leluhur dari para kaisar di Jepang. Amaterasu mengirim Ninigi no Mikoto beserta Sanshu no Jingi turun ke bumi untuk menenangkan keadaan Jepang. Kepemilikan tiga benda pusaka tersebut oleh Amaterasu berawal dari kunjungan Susanoo, dewa petir sekaligus adik Amaterasu ke Takamanohara, daerah kekuasaan Amaterasu. Disana Susanoo membuat keonaran sehingga Amaterasu terpaksa bersembunyi di dalam gua Amano Iwato. Hal ini membuat matahari tidak terbit di Takamanohara, sehingga pelayan Amaterasu yang bernama Dewi Ame no Uzume berusaha menarik Amaterasu keluar dari gua. Ame no Uzume menari di depan gua tersebut (tarian kagura) dan membuat dewa dewi lainnya tertawa. Amaterasu penasaran dengan apa yang terjadi di luar gua, sehingga dia mencoba mengintip keluar. Rupanya Ame no uzume telah menggantungkan sebuah cermin dan permata di mulut gua tersebut sehingga Amaterasu silau melihat bayngan dirinya sendiri dan akhirnya keluar dari gua dan kembali menerangi Takamanohara. Cermin dan permata itulah yang dikenal sebagai Yata no Kagami dan Yasakani no magatama.
Sebagai permintaan maaf Susanoo, dia memberikan sebuah pedang yang didapatnya setelah membunuh monster naga berkepala delapan, Yamata no orochi, kepada Amaterasu. Pedang inilah yang disebut Kusanagi no tsurugi. Masing masing benda tersebut melambangkan nilai-nilai kebaikan, misalnya Kusanagi no Tsurugi melambangkan keberanian, Yata no Kagami melambangkan kebijaksanaan dan Yasakani no Magatama melambangkan kemurahan hati.
Sejak zaman Asuka (tahun 690 M) Sanshu no Jingi menjadi elemen pokok dalam upacara penobatan kaisar sekaligus menjadi bukti legitimasi politik serta bukti kedewaan kaisar Jepang yang merupakan keturunan Amaterasu. Sayangnya upacara penobatan kaisar adalah upacara yang dilakukan secara tertutup dan hanya disaksikan oleh kaisar dan pendeta tertentu. Hal ini menyebabkan tidak banyak masyarakat yang mengetahui wujud Sanshu no Jingi yang sebenarnya. Kusanagi no Tsurugi dan yasakani no Magatama terakhir kali terlihat dalam upacara penobatan Kaisar Akihito pada tahun 1989 dan 1993, namun keduanya dibungkus dalam sebuah wadah. Hingga kini status Sanshu no Jingi masih menjadi legenda dan keberadaannya tidak dapat dipastikan. Dugaan kuat mengatakan Kusanagi no Tsurugi disimpan di Kuil Atsuta, Nagoya; Yata no Kagami di Kuil Ise, Prefektur Mie dan Yasakani no Magatama di Kokyo (Istana kerajaan) di Tokyo.
Sumber: Saya Suka Japan!
0 komentar:
Posting Komentar